Rabu, 25 Mei 2016

Macam-macam Penyakit Yang bisa menyerang Kucing

Penyakit yang menyerang kucing


Halo kawan...kembali lagi nih...sekarang aku ingin membagi info tentang Penyakit Apa saja yang bisa menyerang kucing kesayangan kalian....kalau penasaran yuk...langsung di baca semoga membantu dan menambah wawasan...

Rabies

Rabies adalah infeksi virus yang ditularkan melalui gigitan hewan yang terinfeksi. Infeksi ini langsung mempengaruhi sistem saraf pusat. Kucing yang terinfeksi dapat mengalami demam dan perilaku yang tak menentu. Beberapa gejala kucing rabies adalah air liur yang berlebihan, menggigit benda, pupil melebar, perubahan abnormal pada nafsu makan, menanggapi setiap stimulus, perilaku agresif yang berlebihan. Pada tahap terakhir, kucing dapat mengalami kelumpuhan dan kegagalan pada pernafasan, sehingga hal ini akan menyebabkan kematian.
Infeksi saluran pernafasan
Beberapa gejala dari infeksi saluran pernafasan pada kucing adalah hidung dan mata yang berair, demam, mata memerah, bersin, dan nafsu makan makin menurun.

Panleukopenia

Pada penyakit ini, jumlah sel darah dari putih kucing akan turun secara drastis. Kondisi ini dapat mempengaruhi kekebalan tubuhnya. Sebagai akibat, kucing akan menjadi lebih rentan terhadap beberapa infeksi. Gejala yang terlihat adalah kehilangan nafsu makan, diare, dan muntah. Ini adalah penyakit virus yang sangat menular, yang ditularkan melalui kontak manusia, kontak dengan kucing yang terinfeksi, baik dari kaki, rambut, dan tempat makan.
Feline Immunodeficiency Virus (FIV)
FIV ditularkan melalui gigitan kucing yang terinfeksi. Beberapa gejala umum yang terlihat adalah infeksi mulut, diare terus-menerus, kehilangan nafsu makan, dan masalah pada pernafasan.

Parasit

Kucing dapat terinfeksi oleh berbagai macam jenis parasit. Parasit eksternal seperti kutu dan tungau telinga dapat ditemukan pada kulit atau bulu dan di telinga. Parasit ini dapat menyebabkan gatal yang parah. Beberapa parasit usus yang umum ditemukan pada kucing adalah cacing tambang dan cacing pita. Parasit coccidia yang hidup dalam sel-sel lapisan usus kucing, akan dapat menyebabkan diare, dehidrasi, dan bahkan kematian jika tidak diobati.
Feline Infectious Peritonitis (FIP)
Pada kebanyakan kasus, penyakit ini sangat fatal bagi kucing. Virus ini terbagi menjadi dua bentuk, yaitu basah yang melibatkan cairan perut dan kering yang tidak melibatkan cairan perut. Keduanya dapat menimbulkan gejala seperti mudah lesu, demam, diare, muntah, dan kehilangan nafsu makan.

Feline Chlamydia

Ini adalah sejenis bakteri yang mempengaruhi kesehatan kucing. Penyakit ini dapat menginfeksi daerah pada mata yang menyebabkan konjungtivitis. Gejala umum dari chlamydia adalah batuk, bersin, anoreksia, radang paru-paru, masalah pernafasan, demam, dan mata berair.

Feline Leukemia Virus

Virus penyakit ini mempengaruhi sistem kekebalan tubuh kucing, dan dapat menimbulkan berbagai bentuk kanker dan penyakit terkait lainnya. Penyebab penyakit kucing ini dari berbagi makanan dan tempat air, yang kontak dengan urin, feses, dan air liur dari kucing yang terinfeksi, serta dari induk kucing ke anaknya dalam rahim.

Diabetes

Banyak kucing menderita diabetes yang merupakan akibat adanya masalah endokrin. Gangguan ini lebih sering terjadi pada kucing yang gemuk. Gejala yang terlihat adalah nafsu makan yang tinggi, peningkatan yang signifikan dalam asupan air, dan penurunan berat badan meskipun makannya sangat banyak.

Penyakit saluran kemih

Penyakit ini berhubungan dengan sistem kemih kucing yang dapat menyebabkan rasa nyeri, perdarahan, dan peningkatan frekuensi untuk buang air kecil. Beberapa gejala umum dari penyakit kucing ini adalah sering buang air kecil, darah di dalam urin, dan ketidakmampuan untuk buang air kecil. Gejala lain yang nampak adalah turunnya nafsu makan, muntah, dehidrasi, depresi, dan bahkan kematian.
Kamu dapat melindungi kucing peliharaan kamu dari semua penyakit ini. Kebanyakan infeksi yang terjadi seperti rabies dapat dicegah dengan memberikan vaksinasi. Untuk mencegah infeksi kulit dan parasit, kamu harus menjaga kulit kucing kamu tetap bersih. Hindari berbagi tempat makanan kucing kamu dengan kucing yang lain. Jika kamu melihat gejala dari setiap jenis infeksi, segera hubungi dokter hewan. Infeksi ini dapat diobati dengan obat antibiotik. Pada sebagian besar infeksi, kucing dapat mengalami kehilangan nafsu makan. Meski demikian, kamu harus tetap membuat kucing kamu tetap makan dan minum secara teratur dan dalam jumlah yang cukup, sehingga pengobatan akan bekerja lebih efektif.


Nah semoga membantu ya kawan dan jangan lupa komentar ya  ...Terima kasih 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar